JENIS REFRAKTORY
Pada dasarnya material
refraktori memiliki sifat dasarnya yang telah di rancang sesuai dengan kondisi
operasinya pada suatu proses industri manufaktur. Sifat dasar tersebut seperti
kimia dan fisika yang mampu pada suhu operasi design, sifat secara
termodinamika dan perpindahan panas yang dirancang agar tidak terjadi head
loss energy. Selain itu dari bentuknya yang menyesuaikan dengan rancangan
dari alat yang akan dipasang refraktory.
3.1 Klasifikasi
Refraktory Berdasarkan Temperatur
Pada umumnya industri
manufaktur yang dipasangkan refractory beroperasi pada suhu rata rata 1000°F.
Pada kondisi maksimal suhu yang dioperasikan bisa sampai dengan 3000°F.
Berdasarkan peruntukkannya yang disesuaikan dengan suhu target maka refraktory
diklasifikasikan menjadi normal, high dan super sonik refraktory.
3.1.1 Normal
Refractory
Jenis tipik nya adalah fireclay, dimana
temperatur aplikasinya hingga 1780oF. Contoh pemakaiannya pada
proses peleburan aluminium.
3.1.2 High
refractory
type ini adalah cromite-based
refractories dimana temperatur aplikasinya dari 1780 hingga 2000oF,
seperti pada proses peleburan tembaga.
3.1.3 Super
sonic refractory
digunakan
pada temperatur melebihi 2000oF, seperti pada proese peleburan besi.
Berdasarkan
komposisi kimia penyusunnya, refractory dibedakan dalam 4 kelompok
3.1.1
Basic refractories
Material refractory ini tersusun terutama oleh dead burned
magnesite or magnesia, seringkali ditambahakan mineral yang lain sebagai,
seperti bijih krom, karbon, spinel (mineral MgO.Al2O3). paduan untuk untuk
memperoleh sifat tertentu dalam aplikasinya. Seperti halnya namanya, sifat
utama dari basic refractories ini adalah basa, tahan terhadap serangan kimiawi
yang bersifat basa.
3.1.2
Acid refractories
Sesuai namanya, kelompok refractory ini tahan terhadap
serangan (debu, gas, maupun cairan) yang bersifat asam. Bahan dasar acid
refractory ditunjukkan pada. Contoh beberapa refractories yang bersifat
asam: fireclay refractories, silica
refractories. Silica Refractory Beberapa sifat-sifat penting dari silica
refractory adalah temperatur leleh yang cukup tinggi yaitu antara 3080oF
(1695oC) dan 3110oF(1710oC), ketahanan terhadap tekanan 25-50 lb/inch2, tahan
terhadap asam, volumenya konstan hingga temperatur diatas 1200oF (650oC), dan
bebas thermal spalling di atas temperatur 1200oF (650oC). Pada temperatur di
bawah 1200oF (650oC) silica brick kurang memiliki ketahan terhadap thermal
shock. Pada temperatur tinggi dan
udara reduktor silica refractory tidak tahan terhadap serangan kimia basa dan
oksida besi. Keunggulan sifat silica brick adalah tidak melunak saat dikenai
beban yang tinggi bahkan pada temperatur mendekati temperatur lelehnya
3.1.3
Neutral Refractories
Material refractory yang tidak bersifat asam maupun basa,
atau sebaliknya material ini dapat bereaksi dengan asam, dan dapat bereaksi
dengan basa pada kondisi yang berbeda. Contoh umum refractory kelompok ini
adalah high alumina refractories. Tersusun
oleh mineral alumina dengan jumlah lebih besar atau sama dengan 47,5%. Hal ini untuk membedakannya dari refractory
lainnya, seperti clay, yang juga mengandung alumina, namun lebih kecil dari
47,5%. Pada umumnya high alumina refractories ini diklasifikasikan lagi
(menurut ASTM) pada kelompok 50%, 60%, 70%, dan 80%. Berat jenis alumina 3,6
gr/cm3. Creep atau load resistance nya
tergantung pada titik leburnya, yang berarti tergantung pada prosentase
kandungan aluminanya
3.1.4
Special Refractories
Karena tuntutan,
beberapa proses industri membutuhkan satu atau dua sifat yang melebihi dari
sifat yang dimiliki oleh material refractory pada umumnya. Karbon dan grafit,
karbida silika (silicon carbide), fused silica, fued cast, zircon dan zirconia,
serta insulating brick, adalah beberapa special refractories yang memiliki
sifat ektra ordinair untuk aplikasi khusus.
Insulating bricks tersusun oleh berbagai oksida, pada umumnya fireclau
atau silica. Karakter unggulannya yang melebihi refractory lain adalah ringan
(density kecil) dan konduktivitas panas rendah sebagai akibat dari
derajad-porositasnya yang tinggi dan kapasitas panas yang lebih rendah dari refractory
lain. Insulating bricks dapat di cast atau di pres kering (dry pressed). ASTM
mengelompokkan fireclay dan high alumina insulating ke dalam urutan nomor 16,
20, 23, 26, 28, 30, dan 33.
Untuk lebih lengkap dapat membeli buku " BASIC OF REFRACTORY " pada link di bawah ini :BASIC OF REFRACTORY Atau Hubungi Admin melalui email di Web ini
0 Comments